Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber Metode Gravimetri


Dasar Teori


Sulfat dapat diendapkan sebagai barium sulfat yang halus dan berwarna putih dengan barium klorida.

Pengendapan dilakukan dalam suasana asam klorida dan panas untuk menghindari kopresipitasi endapan berupa barium karbonat maupun barium fosfat.

Endapan barium sulfat sangatlah halus sehingga memiliki massa jenis yang kecil dan mudah merayap atau creeping.

Pemeraman dalam keadaan panas dilakukan untuk memperbesar molekul endapan dan mengurangi kopresipitasi.

Endapan ini dapat tereduksi oleh karbon yang berasal dari kertas saring menjadi barium sulfida, karenanya harus ditambahkan asam sulfat pekat pada tahap akhir untuk mengoksidasikan kembali barium sulfida menjadi barium sulfat.

Sisa pijar ditimbang sebagai barium sulfat.

Reaksi


Na2SO+ BaCl2 --> BaSO4 + 2 NaCl

BaSO4 + 4 C --> BaS + 4 CO

BaS + H2SO4 -->BaSO4 + H2S

Tujuan


Menetapkan kadar Sulfat dalam Garam Glauber.

Cara Kerja

  1. Dua buah piala gelas 400 mL dipersiapkan.
  2. Sampel Garam Glauber ditimbang sebanyak ± 0,5 gram.
  3. Sampel dituang dan dilarutkan ke dalam piala gelas yang pertama dengan ± 50 mL air suling, kemudian diteteskan beberapa tetes HCl 4N.
  4. Ke dalam piala gelas yang kedua dituangkan BaCl2 0,5 N sebanyak 10 mL dan diencerkan dengan ± 50 mL air suling.
  5. Kedua piala gelas tadi dididihkan secara bersamaan.
  6. Sampel diendapkan dengan larutan BaCl2 (piala gelas kedua) yang dituang perlahan-lahan sambil diaduk ke larutan sampel (piala gelas pertama), kemudian piala gelas diperam di penangas air mendidih selama ± ½ - 1 jam.
  7. Endapan diuji dengan uji pengendapan sempurna (diteteskan beberapa tetes BaCl2 0,5 N di titik yang berbeda, jika tak terbentuk endapan lagi berarti pengendapan sudah sempurna).
  8. Endapan BaSO4 disaring dengan menggunakan kertas saring Whatman no. 542 dan dicuci dengan air suling panas hingga bebas pengotor klorida dan asam.
  9. Kertas saring beserta endapannya dikeringkan di oven untuk dilipat kemudian diperarang, dipijarkan, dan didinginkan di udara terbuka,
  10. Cawan porselin dimasukkan ke ruang asam, kemudian diteteskan setetes H2SO4 pekat,
  11. Cawan porselin beserta isinya diuapkan dengan api kecil sampai semua asap putihnya hilang.
  12. Cawan porselin dikeluarkan, kemudian dipijarkan kembali lalu didinginkan di desikator selanjutnya ditimbang,
  13. Serangkaian tahapan pemijaran, pendinginan di desikator dan penimbangan dilakukan sehingga tercapai bobot tetap.

Perhitungan



Pembahasan


Tahap Pelarutan


Pada tahap pelarutan, sampel ditambahkan asam kuat dan dipanaskan bertujuan untuk mengeliminasi kopresipitasi yang mungkin terjadi apabila larutan mengandung ion fosfat atau karbonat. 

Apabila terdapat kedua ion tersebut maka akan terbentuk endapan berupa barium fosfat dan barium karbonat. Kedua endapan ini larut dalam asam kuat sedangkan barium sulfat tidak.

Ada pun asam kuat yang digunakan adalah asam klorida dan yang tidak boleh adalah asam sulfat karena akan menimbulkan kesalahan positif di mana menambah konsentrasi ion sulfat yang akan ditentukan.

Tahap Pengendapan


Ion sulfat dapat diendapkan sebagai endapan barium sulfat halus yang berwarna putih dengan pengendap barium klorida.

Pengendapan harus dilakukan dalam suasana asam dan panas untuk mengeliminasi endapan barium fosfat maupun barium karbonat yang mungkin terbentuk.

Selain suasana larutan sampel, hal yang harus diperhatikan saat pengendapan adalah konsentrasi pengendap serta cara pengadukan.

Tips: agar endapan yang dihasilkan lebih murni dan besar maka pastikan bahwa:
  • Konsentrasi pengendap harus encer. Karena ini barium klorida 0,5 N diencerkan dengan air suling sebanyak 50 ml
  • Kedua larutan harus mendidih secara bersamaan agar suhunya sama
  • Penambahan pengendap sedikit demi sedikit, serta
  • Pengadukan harus cepat 

Khusus untuk piala gelas berisi larutan barium klorida encer tidak perlu ditaruh pengaduk di dalamnya dan tutup kaca yang digunakan tidak perlu dibilas seperti tutup kaca larutan sampel.

Tahap Pemeraman


Pemeraman merupakan tahapan yang membiarkan endapan tetap berada di larutan induknya.

Pemeraman berfungsi agar pengotor yang terperangkap secara oklusi maupun adsorpsi (keduanya sering disebut kopresipitasi) dapat terlepas kembali ke larutan induknya.

Selain itu, pemeraman juga membiarkan partikel-partikel endapan yang masih kecil bergabung sesamanya membentuk endapan dengan ukuran partikel yang lebih besar. Dengan demikian, endapan yang diperoleh semakin kasar dan murni.

Tahap Penyaringan


Endapan BaSO4 berukuran halus sehingga penyaringan menggunakan kertas saring Whatman no.542. Pencucian menggunakan air suling panas karena kelarutan endapan kecil di dalamnya dan mempercepat proses pencucian.

Pengotor tak hanya berupa ion klorida melainkan juga ion hidrogen dari HCl yang membuat suasana larutan menjadi asam.

Tahap Pemijaran


Perlu diperhatikan bahwa kandungan karbon yang terdapat pada kertas saring mampu mereduksi endapan barium sulfat sesuai reaksi:

BaSO+ 4C --> BaS + 4CO

Oleh karena itu setelah pemijaran perlu diteteskan setetes H2SOpekat untuk mengoksidasikan lagi BaS menjadi BaSO4.

Pada penguapan di ruang asam hendaknya berhati-hati karena dihasilkan gas berbagai oksida belerang yang beracun jika terhirup.

Sisa pijar ditimbang sebagai BaSO4.

Daftar Pustaka


Iskandar I, Hendrawati N, Hendrakusumah, RR. 2013. Analisis Gravimetri. Bogor (ID) : SMK – SMAK Bogor.
Yusuf Noer Arifin

Menyukai kreativitas, pemikiran kritis, dan pemecahan masalah. Untuk menghubungi saya, silakan kunjungi halaman kontak ya!

2 Comments

Terima kasih sudah berkunjung di blog ini. Jika berkenan, mohon tinggalkan komentar dengan bahasa yang santun dan tanpa tautan. Semua komentar selalu dibaca meskipun tak semuanya dibalas. Harap maklum dan terima kasih :)

  1. Kak, mau tanya nih. Di atas ditulis "Dengan demikian, endapan yang diperoleh semakin kasar dan murni.". Tapi disebutkan endapan BaSO4 itu halus. jadi yang bener itu kasar apa halus kak? Makasiiih (:

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maksudnya endapannya semakin kasar itu bukan jenis endapannya ya, kasar disini dimaksudkan endapannya itu hablurnya besar sehingga memperkecil kemungkinan bocor saat disaring. Kalo BaSO4 memang jenis endapannya halus.

      Jadi semakin kasar (besar) endapan maka semakin bagus karena memperkecil kesalahan. Sama - sama, makasih juga ya udah mampir ^_^

      Delete
Previous Post Next Post