Göbekli Tepe 7.250 SM, Lebih Tua Dari Roda Pertama!


Göbekli Tepe merupakan sebuah situs kuno bersejarah tertua di dunia, berada di negara Turki, tepatnya di sebelah tenggara wilayah Anatolia Turki Modern, sekitar 12 km (7 mil) timur laut dari kota Urfa (di zaman kuno Edessa).

Situs bersejarah ini memiliki ketinggian 15 m (49 kaki) dan diameter sekitar 300 m (984 kaki) dan berada pada ketinggian sekitar 760 m (2.493 kaki) di atas permukaan laut.

Situs ini dikenal juga sebagai Taman Eden (atau Taman Surga). Sulit dipercaya bahwa berdasarkan penelitian ilmiah, situs ini berusia sekitar 9.000 sampai 11.000 tahun!

Göbekli Tepe memiliki struktur yang artistik dimana banyak ditemukan ukiran - ukiran hewan. Fakta mengungkapkan bahwa situs ini dibangun hanya dengan alat-alat yang terbuat dari batu saja.

Bangunan ini dibangun pada tahun 9.000 SM, dimana usianya ternyata 6.500 tahun lebih tua dari Stonehenge di Inggris.

Göbekli Tepe, bangunan ini dianggap candi tertua di dunia dan bahkan dianggap oleh beberapa orang sebagai situs "Taman Surga".

Tujuan dari bentuk dan struktur Gobekli Tepe ini belum jelas, akan tetapi penggali artefak Klaus Schmidt percaya bahwa Gobekli Tepe adalah tempat suci dari awal zaman batu neolitik.

Göbekli Tepe adalah situs arkeologi di atas gunung  Göbekli Tepe digali oleh tim arkeologi Jerman di bawah arahan Klaus Schmidt dari tahun 1996 sampai kematiannya pada tahun 2014. 


Situs bersejarah tersebut diperkirakan dibuat secara bertahap melalui 2 tahap pada sekita 10.000-8.000 SM.

Selama tahap pertama (zaman A neolitik sebelum tembikar), lingkaran pilar batu berbentuk T besar didirikan. Lebih dari 200 pilar di sekitar 20 lingkaran yang dikenal saat ini melalui survei geofisika. Masing-masing pilar memiliki ketinggian hingga 6 m (20 kaki) dan berat hingga 20 ton.

Pilar-pilar ini dipasang ke soket yang dipahat dari batuan dasar. Ada banyak relief (ukiran) pada pilarnya, antara lain relief rubah, singa, sapi, babi hutan, kuntul, bebek, kalajengking, semut dan ular. Akan tetapi, beberapa relief telah sengaja dihapus.

Pada tahap kedua (zaman B neolitik sebelum tembikar), pilar yang lebih kecil dan berdiri di kamar persegi panjang dengan lantai dipoles kapur. Situs itu ditinggalkan setelah zaman B neolitik sebelum tembikar.

Analisis Gobekli Tepe Menurut Capers Jones 

Artefak dan struktur yang sepertinya tidak normal dari kronologis pasti selalu menarik. Di Turki, kompleks batu besar yang disebut Gobekli Tepe ini ditemukan pada tahun 1963 dan telah menjadi situs batu terbesar pertama yang diketahui dibuat oleh manusia: jauh lebih tua daripada situs lain yang dikenal di planet ini!

Penentuan umur berdasarkan isotop karbon dari bahan organik dari situs menunjukkan usia struktur tertua di Gobekli Tepe berusia antara 9.000 sampai 11.000 tahun. Rupanya kompleks situs ini dibangun dan digunakan selama tiga periode terpisah selama sekitar seribu tahun dengan berbagai jenis dan gaya batu. Struktur batu yang lebih muda seperti dari era Romawi dan era Bizantium juga ditemukan di lokasi di lapisan yang lebih tinggi di atas situs konstruksi asli.

Untuk saat ini hanya sekitar 5% dari situs tersebut yang telah dieksplorasi dan digali. Tujuan sebenarnya pembangunan dari situs ini belum diketahui akan tetapi para arkeolog telah berasumsi bahwa situs ini digunakan sebagai kuil atau bangunan keagamaan karena ukuran batuannya sangat besar dan jenis ukirannya. Rekonstruksi artistik dari situs Gobleki Tepe adalah sebagai berikut:




Foto situs yang terlihat saat ini adalah sebagai berikut :


Pada saat konstruksi asli Gobleki Tepe masih ada, kemungkinan usia situs itu lebih tua dari sebagian atribut - atribut peradaban manusia:
  • Gobleki Tepe lebih tua dari roda
  • Gobleki Tepe lebih tua dari pertanian dan peternakan
  • Gobleki Tepe lebih tua dari domestikasi hewan
  • Gobleki Tepe lebih tua dari alat-alat logam
  • Gobleki Tepe lebih tua dari tembikar lokal
  • Gobleki Tepe lebih tua daripada kota-kota atau desa-desa bersejarah yang diketahui

Teknologi yang memang sudah ada pada saat Gobekli Tepe dibangun antara penggunaan api dan penggunaan kain atau wol untuk pakaian, dan alat-alat batu satu-satunya alat yang tersedia untuk penggalian dan ukiran.


  
Meskipun tembikar dari China telah ditemukan yang berusia lebih dari 20.000 tahun, akan tetapi tidak ada tembikar di Gobekli Tepe dan konstruksi situsnya diklasifikasikan sebagai "pra - tembikar Neolitik". Meskipun lokasi Gobekli Tepe saat ini sangat gersang, akan tetapi pada saat situs itu dibangun mungkin saja dataran disana berupa hutan yang memiliki curah hujan yang lebat. Iklim lembab akan mendukung hewan liar lokal dan tanaman liar memiliki persediaan sumber makanan.

Rupanya orang-orang yang membangun Gobekli Tepe memakan tumbuhan liar dan satwa liar karena baik pertanian maupun peternakan hewan domestik telah dikembangkan pada saat konstruksi situs. Mereka masih harus menggunakan alat-alat batu karena logam belum ditambang atau digunakan untuk konstruksi.

Tidak ada yang tahu apa jenis tempat kuli bangunan tinggal di atau apakah mereka memiliki komunitas tetap. Namun karena besarnya situs Gobekli Tepe dan juga pilar batu, tinggi beberapa diantaranya mencapai 20 kaki, tidak diragukan lagi ratusan orang harus terlibat dalam pembangunan. Sungguh menakjubkan bahwa pekerjaan membangun situs prasejarah yang artistik ini sangat canggih seperti dibangun pada masa modern.
Beberapa gambar tambahan dari Gobekli Tepe adalah sebagai berikut :







Untuk menunjukkan betapa “ekstrimnya” usia dari situs Gobekli Tepe, berikut ini adalah daftar dari situs bersejarah di dunia beserta perkiraan usianya :
  • Gobekli Tepe 7250 SM
  • Barnenez (Prancis) 4800 SM
  • Kuil batu dari Malta 3700 SM
  • Sechin Bajo (bangunan batu pertama di Peru) 3500 SM
  • Batu Baalbek (Libanon) 3000 SM
  • Piramida Djoser (piramida Mesir pertama) 2700 SM
  • Caral-Supe (Peru) 2600 SM
  • Stonehenge di Inggris 2600 SM
  • Piramida Agung Giza 2500 SM
  • Knossos di Yunani tahun 2000 SM

Bukan hanya yang tertua, Gobekli Tepe lebih tua dari situs Barenez (kedua di dunia) dengan selisih sekitar 2.500 tahun dan jauh lebih tua dari piramida Mesir selama hampir 5.000 tahun.

Karena kecanggihan dari ukiran batu dan relief gambarnya yang artistik, jelas bahwa pekerjaan yang dilakukan saat pembuatan Gobekli Tepe harus memiliki periode evolusi yang panjang.  Pembangunan harus berabad-abad lebih maju dari sekedar pengrajin batu tua untuk menarik dan memahat batu dan ukiran artistik.

Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membangun Gobekli Tepe sangat mencirikan. Tidak hanya kolom besar yang dipotong dari batuan lokal, tetapi kolomnya dibuat menjadi soket yang diukir pas dengan batuan dasar dengan kedalaman sekitar empat kaki. Hal ini bukan pekerjaan batu sepele. Juga ukiran gambar relief pada kolom yang dibutuhkan untuk menghapus permukaan batu yang mengelilingi kolom dengan kedalaman sekitar setengah inci. Pekerjaan ini dilakukan oleh tenaga kerja hanya dengan pasir dan alat “seadanya” dari batu.

Karena kematangan pekerjaan yang sangat jelas dari situs Gobekli Tepe, dapat disimpulkan mungkin asal-usul sebenarnya dari situs ini setidaknya mulai 1.000 tahun sebelum pembangunan situs yang sebenarnya. Pasti ada beberapa generasi tukang batu dan pekerja  yang terus menyempurnakan keterampilannya sehingga digunakan di Gobleki Tepe. Pekerjaan seperti itu dilakukan oleh tukang batu terampil dan tentunya bukan seorang amatiran. Sayangnya ada situs ada yang lebih tua belum ditemukan. Tapi kecanggihan Gobleki Tepe menunjukkan bahwa situs yang lebih tua mungkin ada.

Hal ini menimbulkan rasa ingin tahu bahwa ada kesenjangan beberapa ribu tahun antara pembangunan Gobekli Tepe dan struktur batuan kuno lainnya di dunia. Tidak diragukan lagi bahwa ada bangunan batu yang dibangun di suatu tempat di interval waktu tersebut akan tetapi belum ditemukan hari ini.

Gobleki Tepe adalah struktur bangunan yang menarik dan menunjukkan keterampilan awal namun sangat canggih di kedua konstruksi dan ukiran reliefya. Budaya yang menciptakan Gobekli Tepe pasti sangat canggih dalam banyak hal, tetapi belum ada informasi lain yang didapatkan mengenai mereka.

Akhir kata, ane yakin bahwa peradaban manusia sebelum era modern pasti lebih maju dan lebih pintar dari sekarang, dengan bukti berbagai bangunan dan situs yang ditinggalkan. Masih banyak misteri yang belum terungkap di bumi ini, kita lah manusia yang berkewajiban menyingkapkan tabirnya. Dari sejarahlah, kita belajar menjadi lebih baik. Happy Wednesday!
Dari sejarah kita belajar
Sumber
Yusuf Noer Arifin

Menyukai kreativitas, pemikiran kritis, dan pemecahan masalah. Untuk menghubungi saya, silakan kunjungi halaman kontak ya!

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung di blog ini. Jika berkenan, mohon tinggalkan komentar dengan bahasa yang santun dan tanpa tautan. Semua komentar selalu dibaca meskipun tak semuanya dibalas. Harap maklum dan terima kasih :)

Previous Post Next Post