Kupas Tuntas 9 Seluk Beluk Asrama PPKU Institut Pertanian Bogor

Asrama PPKU Institut Pertanian Bogor

Selamat datang di Asymmetrical Life, sebuah blog yang menyajikan tulisan seputar pendidikan, dunia kampus, dan artikel unik lainnya.

Kali ini saya akan membagikan kisah dan pengalaman ketika berstatus sebagai insan asrama PPKU Institut Pertanian Bogor.

Tulisan ini dibuat sebagai tanda bahwa saya pernah berstatus sebagai insan asrama, walaupun rumah dan kampus berada di kecamatan yang sama.

Iya, kamu nggak usah ngucek-ngucek mata! Kamu nggak salah baca kok, rumah saya memang dekat sekali dengan kampus. Kalau dihitung pakai GMaps hanya berjarak 7 kilometer. Bahkan jarak dari rumah ke SMP dan SMK saya lebih jauh dibandingkan jarak rumah ke kampus.

Lebih parahnya lagi, kawasan AlHur dan BaRa udah menjadi makanan sehari-hari saat SMP. Saya sudah berlangganan risol isi mayonaise yang dijual ibu-ibu depan Alhur sejak saya SMP! Dan harganya masih Rp2.000 sampai sekarang hehehe.

Okay, itu nggak penting. Back to the topic.

Tepat hari ini tanggal 01 Agustus 2018, ribuan mahasiswa baru kampus pertanian terbaik bangsa mendapatkan status baru sebagai insan asrama.

Kamu yang berstatus sebagai mahasiswa IPB sudah sepatutnya bangga akan hal ini.

FYI, sampai saat ini di Indonesia hanya kampus kita yang menerapkan kebijakan wajib asrama bagi mahasiswa tahun pertamanya.

Tentu saja pihak IPB sudah sangat memperhitungkan segala sesuatunya.

Sebagai maba, saya yakin kamu memendam banyak perasaan pertanyaan mengenai asrama IPB, contohnya:
  • Asrama? Apaan tuh?
  • Asrama? Ngapain aja?
  • Asrama? Emangnya ada asrama di IPB?
  • Asrama? Kolot banget sih!
  • Asrama? Seru nggak?
  • Dan segudang pertanyaan gokil lainnya.

Tenang saja, kamu berlabuh ke tempat yang tepat. Dalam lima sampai sepuluh menit ke depan, saya akan menjawab semua kegelisahanmu tentang hati doi kehidupan asrama!

Oleh karena itu, pastikan kamu membaca tulisan ini secara perlahan dan tuntas agar bisa mengerti sepenuhnya. Enjoy!

1
First Impression Asrama





Jujur saya bingung bagaimana mengungkapkannya. Kamu bisa bayangin sendiri deh gimana rasanya punya rumah yang jaraknya "tinggal loncat" dan mau nggak mau harus tinggal di asrama.

Tetapi saya menghilangkan keraguan tersebut, mencoba untuk menempa kepribadian, dan mengumpulkan soft skill sebanyak-banyaknya dengan tinggal di asrama.

Saya selalu tinggal di asrama dari Senin pagi sampai Minggu sore karena pada Minggu malam biasanya saya pulang ke rumah. Karena ada kuliah di Senin pagi, saya pulang lagi ke asrama pada Senin pagi. Kalau tugas kuliah menyerang keroyokan seperti hujan, terpaksa saya nggak pulang sama sekali.

Awal-awal di asrama, saya parno banget. Pasalnya di internet banyak beredar kisah mengenai asrama IPB yang angker lah, banyak hantunya lah, suka banyak maling lah, apalah itu.

Bicara masalah hantu, saya sendiri tidak pernah melihatnya selama di asrama tetapi teman sekamar saya mengaku pernah melihatnya. Tetapi kalau dibandingkan jumlahnya, hampir semua insan asrama tidak pernah melihat hal-hal berbau ghaib.

Yang terpenting kita selalu beribadah dan meminta perlindungan-Nya sesuai agama masing-masing.

Kalau urusan maling, terkadang memang ada kasus kemalingan di asrama tetapi itu semua kembali kepada diri kita sendiri dalam menjaga barang-barang pribadi.

Lagipula sekarang sudah terpasang CCTV di depan pintu dan beberapa titik lainnya, jadi tingkat keamanan semakin baik.

Untuk memastikan kemanan barang-barang di kamar, pastikan kamu selalu mengunci pintu dan lemari bahkan walau pun hanya ke toilet atau sholat di musholla.

Well, takut dan berhati-hati memang perlu tetapi ada baiknya jangan berlebihan.

2
Barang Bawaan





Bagi kamu yang merantau jauh, pasti bingung mau bawa apa saja saat check in asrama.

Barang bawaan harus dipersiapkan dan dicek secara mantap karena kalau ada yang tertinggal bisa-bisa diambilnya saat liburan semester depan.

Tenang saja, saya sudah merangkum berbagai barang yang wajib dipersiapkan dan yang tidak boleh dibawa.

Berikut adalah daftar barang bawaan yang harus dipersiapkan untuk check-in:
  • Dokumen penting (berkas penerimaan mahasiswa; fotokopi KK, ijazah, rapor, dan SKHUN SMA/K sederajat asli beserta beberapa lembar fotokopiannya berlegalisir; KTP, buku tabungan, kartu ATM, akta kelahiran, dan sebagainya).
  • Baju berkerah (untuk kuliah), kemeja putih polos, baju santai, celana bahan hitam polos, celana panjang bebas, celana training, celana santai, pakaian dalam, kaus kaki putih dan hitam, dan berbagai pakaian lainnya.
  • Alat sholat, sajadah, kitab suci, dan perlengkapan ibadah lainnya.
  • Alat makan (piring, sendok, garpu, gelas, dan sebagainya).
  • Alat mandi dan cuci (ember, gantungan baju, handuk, jepitan baju, gayung, sisir, dan sebagainya).
  • Payung. Ini penting banget karena Bogor dijuluki Kota Hujan. Bahkan salah satu dosen saya pernah bilang bahwa semiskin-miskinnya mahasiswa IPB adalah mereka yang nggak punya payung.
  • Tas punggung, sepatu (harus punya yang dominan hitam), sandal.
  • Terminal listrik, biar bisa nge-charge rame-rame.
  • Telepon genggam, laptop, beserta perangkat pendukungnya (charger, kabel data, flashdisk, dsb).
  • Gantungan kunci untuk memudahkan kita menjaga kunci agar tidak hilang.
  • Jam tangan (bagi yang memakai)
  • Sprei kasur, bantal, guling, selimut, beserta sarungnya.
  • Semua ATK yang kamu punya (pulpen, pensil, penghapus, tip-ex, penggaris, gunting, staples, pembolong kertas, kalkulator saintifik, dan beragam alat tulis lainnya)
  • Senter, kadang-kadang mati lampu.
  • Kaca mata bagi yang memakai, usahakan yang jelas karena bisa saja kebagian duduk paling belakang kalau terlambat datang kuliah.
  • Soft file foto resmi, untuk jaga-jaga kalau suatu saat membutuhkan pas foto.
  • Obat-obatan pribadi.
  • Buku SMA/K/sederajat khususnya pelajaran UN.

Daftar barang yang nggak boleh dibawa:
  • Semua barang elektronik kecuali jam tangan, telepon genggam, laptop, dan pendukungnya.
  • Rokok, minuman keras, obat-obatan terlarang.
  • Kendaraan bermotor.
  • Majalah dan DVD b*kep.
  • Dan berbagai barang aneh lainnya.

Bagaimana kalau mau menyetrika atau ngopi? Tenang, di asrama disediakan setrika dan dispenser tiap lorongnya.

3
Kawan Asrama





Saya selalu menekankan kepada diri saya sendiri bahwa perilaku kita akan menentukan bagaimana orang lain bersikap kepada kita.

Dengan menerapkan prinsip tersebut, saya merasakan respon positif dari teman-teman kamar, lorong, maupun yang lainnya.

Apalagi asrama PPKU IPB merupakan miniaturnya Indonesia. Artinya kamu akan punya banyak teman. Banyak banget. Saking banyaknya, saya rasa keberagamannya sudah mewakili berbagai daerah dan budaya di Indonesia.

Ingat, kalau punya banyak makanan jangan dimakan sendiri. Bagi-bagilah sama teman kamar, tetangga, maupun lorong. Nanti kalau mereka punya banyak makanan, mereka nggak bakal ragu untuk membaginya bersama kamu.

Kalau ada temen yang kehabisan uang dan kita berkelebihan, apa salahnya meminjamkan dulu. Nanti kalau kita nggak punya fulus, kan mereka juga yang akan membantu kita. Iya kan? Hehehe.

Selain teman asrama, ada juga senior resident atau yang akrab dipanggil SR. Tiap SR ditugaskan menjaga dua lorong. Meskipun mereka satu atau dua tahun lebih tua dari kita, itu tidak menjadi halangan untuk saling akrab.

SR ibarat orang tua, kakak, dan teman. Three in one.

Sedikit nasihat, jauhkan sementara smartphone ketika berinteraksi dengan kawan asrama dan SR. Bukan apa-apa, saya menyadari bahwa smartphone terbukti mengekang dan menurunkan kualitas interaksi kita dengan sesama manusia.

Nggak mau kan dikacangin pas lagi ngomong karena semuanya sibuk dengan gawai masing-masing?

Knowledge can never replace friendship. I prefer to be an idiot! - Patrick Star

4
Kegiatan Asrama





Bukan asrama kalau nggak ada kegiatan pembinaan.

Tenang, para senior resident asrama PPKU IPB nggak bakal menyiksa para maba yang masih polos dan lucu kayak kamu.

Sebaliknya, mereka bakalan care banget sama kamu, karena di pundak para SR tersimpan amanah dari ribuan orang tua se-Indonesia.

Dan bukan IPB kalau nggak suka singkatan. Nama kegiatan pembinaan asrama juga suka disingkat-singkat seperti:
  • So: sosialisasi
  • Nga: ngaji
  • Long: lorong
  • Dung: gedung

Dari beragam potongan kata tersebut terbentuklah solong, sodung, ngalong, dan ngadung.

Kegiatan ini tentu banyak manfaatnya karena bisa menambah wawasanmu dan mempererat pertemanan khususnya dengan teman satu lorong.

Dan yang paling berkesan menurut saya adalah apel pagi yang biasa dilakukan setiap Senin pagi.

Mengapa paling berkesan?

Karena SR memutar lagu insan asrama dengan speaker untuk membangunkan kami semua yang masih terlelap.

Kalau kami masih belum bangun, SR nggak kehabisan akal. Mereka akan menceramahi lewat speaker asrama, dan kata-kata ceramah yang paling saya ingat adalah...

Ayo bangun insan asrama! Gimana mau bangun keluarga kalau bangun subuh aja nggak bisa?

Dan yang terpenting dari semua kegiatan asrama adalah...

Ada presensinya! Presensi ini penting karena bisa menentukan IP asrama lho!

5
Jam Malam (Jamal)





Hmm, khusus yang satu ini bakalan jadi musuh utama para pecinta organisasi!

Jamal merupakan kependekan dari jam malam. Ini merupakan aturan yang diberlakukan bagi seluruh insan asrama tanpa terkecuali.

Intinya, kamu harus udah ada di asrama paling lambat jam 21.00 dan nggak boleh lebih walau beberapa menit. Jamal nggak mengenal alasan, apapun itu.

Kalau kamu tetep ngotot melewati jamal, akan ada sanksi yang diberikan SR kepadamu. Yang paling umum adalah penyitaan KTM alias kartu tanda mahasiswa.

Saran saya jangan ngejamal kalau mau UTS atau UAS karena membawa KTM merupakan salah satu syarat untuk bisa mengikuti ujian tersebut.

Ada baiknya kita melihat dari sudut pandang positif. Jika dilihat dari sisi positif, jamal merupakan kebijakan preventif dari IPB untuk menjamin keselamatan para mahasiswanya. Jadi intinya, ini semua untuk kebaikanmu juga khususnya buat para mahasiswi.

Baca juga: 12 Hal Beikut Bikin Kamu #GagalMoveOn dari Asrama PPKU IPB

6
Kudapan Pelepas Lapar





Bicara soal kudapan memang nggak bisa kompromi sob!

Bagi kamu penghuni asrama putra (astra), ada kantin Red Corner (RC) yang dekat dan terbilang lengkap. Namun sudah menjadi rahasia umum bahwa Konoha dan 3H menawarkan harga yang lebih pas khususnya bagi mahasiswa, hehehe.

Kalau di asrama putri (astri), ada kantin Green Corner (GC) dan Tenda Ungu (Tedung) yang siap mengisi perut yang lapar.

Saya sendiri sudah beberapa kali nongkrong di GC (tempatnya paling cozzy, ada musiknya juga) tetapi belum pernah makan di sana karena sudah jatuh hati duluan dengan kudapan khas astra. Untuk tedung, saya pernah beberapa kali makan gorengan yang terkenal gurih-gurih enyoy itu lho! Hehehe.

Waktu zaman saya, berjualan di asrama diperbolehkan sehingga banyak mahasiswa yang mencoba berjualan makanan terutama selepas kegiatan perkuliahan.

Saya pun terkadang berjualan, tetapi sayangnya lebih sering membeli, haha. Maklum, saya suka mendadak lapar khususnya saat malam hari. Padahal di rumah nggak begitu.

Dan ternyata teman-teman yang lain juga mengalami hal yang serupa.

Saran saya, selalu sedia snack untuk berjaga-jaga seandainya lapar menghantui di tengah suntuknya mengerjakan laporan di malam hari.

Untuk air minum, pihak asrama menyediakan air galon yang bisa dilanggan setiap minggunya. Lumayan irit daripada membeli air mineral kemasan.

7
Nyuci Baju





Di asrama ada banyak bicu (baca: bibi cuci) yang siap membersihkan segala noda membandel yang ada pada pakaianmu (apa sih lebay banget haha).

Kata orang-orang sih harganya lumayan murah dan hasilnya pun memuaskan, tetapi saya sendiri belum pernah mencobanya.

Bagi kamu yang mau belajar mandiri, nggak ada salahnya kalau mencuci baju sendiri.

Tenang saja, di asrama tersedia lapangan khusus untuk menjemur cucian. Kalau kamarmu di lantai dua seperti saya, kamu bisa membuat jemuran gantung sendiri. Lumayan kan, punya tempat menjemur ala-ala VIP hehehe.

Pesan saya, hati-hati dalam menjemur di lapangan karena rawan tertukar. Apalagi baju mata kuliah olahraga, pokoknya jangan dijemur di lapangan!

8
Kendaraan Asrama





Di kampus ada juga lho penyedia jasa ojek, namanya POKI.

POKI merupakan kependekan dari Paguyuban Ojek Kampus IPB, dengan jaket dan helm khasnya yang berwarna hijau.

Salah satu spot mangkal abang POKI adalah di depan astra dan astri.

Hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp5.000, abang POKI siap mengantarkan kamu ke berbagai tempat di IPB. Murah banget kan, apalagi kalau dari astra ke GWW atau AHN. Wuihhh mantap!

Poki sangat bisa diandalkan kalau lagi buru-buru, sakit, mager jalan kaki, atau pun kesiangan hehehe.

Selain POKI, ada juga layanan jasa transportasi yang disediakan langsung oleh pihak IPB yaitu moli (mobil listrik) dan bus green campus.

Kedua transportasi ini sangat nyaman digunakan. Hanya dengan membayar Rp1 menggunakan tapcash, kamu bisa berkeliling ke semua tempat di IPB.

Iya, kamu nggak salah baca kok. Hanya satu rupiah sob :)

Kalau kamu hobi bersepeda, tenang aja! Di asrama ada tempat penyimpanan khusus sepeda kok, Insya Allah aman terkendali asalkan jangan lupa dikunci ya :)

Baca juga: Dijamin Seru, Ini Dia 13 Kegiatan yang Kamu Alami Saat MPKMB IPB

9
WiFi Asrama





Ini dia yang ditunggu para kaum gratisan (saya juga sih hehehe), apalagi kalau bukan WiFi asrama.

Kecepatan WiFi asrama memang tidak bisa dianggap sepele, dengan catatan nggak ada yang main Netc*t.

Saya sangat membenci mereka yang memakai Netc*t karena tanpa sadar mereka telah merampas hak orang lain.

Gimana kalau ada temanmu yang dikejar deadline tugas kuliah dan WiFinya lelet, bayangkan hal itu terjadi padamu!

Oleh karena itu, jangan sekali-kali gunakan aplikasi sejenis yang bisa merugikan orang lain. Ingat, kita hidup bersama-sama di bawah satu atap.

Oh iya, WiFi sangat membantu untuk keperluan akademik seperti mengerjakan tugas, mencari referensi, dan sebagainya.

Selain itu, melalui WiFi asrama kamu juga bisa streaming YouTube, Spotify, download film, dan sebagainya. Tanpa batas!

Namun yang perlu diperhatikan, jangan sampai hiburan WiFi mengganggu prioritasmu sebagai mahasiswa ya!

Dan yang terpenting, jangan menyalahgunakan WiFi seperti download b*kep.

Pokoknya jangan! Kalau masih ngotot, tanggung sendiri akibatnya ya. Sudah banyak yang pernah merasakan konsekuensinya.

Penutup...


Tak terasa kita sudah ada di penghujung artikel kali ini.

Jika masih ada yang mengganjal, jangan ragu untuk corat-coret di kolom komentar ya!

Atau buat kamu alumni asrama PPKU IPB dan mau membagikan pengalamannya, mangga bisa ikutan corat-coret di bawah.

Bersama di asrama? Together to be better!
Yusuf Noer Arifin

Menyukai kreativitas, pemikiran kritis, dan pemecahan masalah. Untuk menghubungi saya, silakan kunjungi halaman kontak ya!

8 Comments

Terima kasih sudah berkunjung di blog ini. Jika berkenan, mohon tinggalkan komentar dengan bahasa yang santun dan tanpa tautan. Semua komentar selalu dibaca meskipun tak semuanya dibalas. Harap maklum dan terima kasih :)

  1. mantap gann,persis gw bgt dulu ceritanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya gan, tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi hehehe. Sukses terus gar!

      Delete
    2. Mantull isi blog nyaa bg, buat saya yang maba 55 hehe..
      Haturthengkiu bg yusuf😊

      Delete
  2. bang saya salah fokus sama ilustrasinya nih, emangnya dulu ada asrama b ya? kalo iya dimana? terus kenapa ga dipake lagi? penasaran nih wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu cuman ilustrasi doang kok dan nggak lebih dari ilustrasi wkwk. Tapi pernah denger juga katanya sih ada di deket Astri

      Delete
Previous Post Next Post