Pewarnaan Gram Metode Preston – Morrel


Pendahuluan
Sekarang ane udah di kelas 11 SMAKBo! Ada lab yang seru lho, dimana kita gak terlalu "khawatir" kalo praktek disini. Lab ini seru, bermain - main dengan jasad renik nan kecil, yaitu mikroba / bakteri. Nama labnya adalah ............. Mikrobiologi! Yeaaayyyy!
 
Prinsip
Pewarnaan Gram adalah salah satu pewarnaan yang paling penting dan luas digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. Dengan metode ini, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri Gram Positif dan bakteri Gram Negatif berdasarkan perbedaan sifat kimia dan fisik dinding sel.
Bakteri Gram Positif adalah segolongan bakteri yang menahan persenyawaan iodine kompleks yang terbentuk dari KI dan I2 dengan zat warna Kristal Violet Ammonium Oksalat sewaktu dicuci, sedangkan Bakteri Gram Negatif adalah segolongan bakteri yang melepaskan persenyawaan dan zat warna tadi akan tetapi mengikat zat warna berikutnya yaitu Karbol Fuchsin encer. 
Tujuan
Mengidentifikasi golongan bakteri berdasarkan pewarnaan Gram metode Preston – Morrel

Alat dan Bahan
Alat
  • Kaca alas datar
  • Tabung reaksi
  • Ose
  • Pensil glass
  • Pipet tetes
  • Piala gelas
  • Labu semprot
  • Pembakar spiritus
  • Baki pewarnaan
  • Baki desinfektan
  • Mikroskop binokuler
Bahan
  • Alkohol 70%
  • Air suling
  • Larutan Fisiologis NaCl 0,85%
  • Suspensi bakteri 24 jam
  • Kristal violet
  • Lugol (KI + I2)
  • Karbol fuchsin
  • Aseton alkohol
  • Kertas saring
  • Minyak imersi
  • Kapas

Cara Kerja
  1. Kaca alas datar dibersihkan dengan menggunakan alkohol 70% sampai bersih dari kotoran dan lemak, kemudian dikeringkan dengan pembakar spiritus,
  2. Kaca alas datar dibagi menjadi tiga bagian dengan pensil glass, lalu dibalik,
  3. Suspensi bakteri diulaskan di tiap bagian kaca alas, difiksasi, kemudian ditempatkan di atas bak pewarnaan,
  4. Ulasan tadi diteteskan dengan zat warna Kristal violet ammonium oksalat lalu didiamkan selama 30 detik. Kelebihan zat warna dibuang,
  5. Preparat tadi diteteskan dengan larutan lugol dan didiamkan selama 30 detik, kelebihan lugol dibuang, lalu dibilas dengan larutan Aseton Alkohol selama 30 detik,
  6. Preparat dibilas dengan air suling hingga tak ada zat warna yang mengalir,
  7. Preparat diteteskan zat warna karbol fuchsin lalu didiamkan selama 30 detik, kelebihan zat warna dibuang lalu dibilas dengan air suling dan dituskan pada kertas saring,
  8. Diteteskan minyak imersi sebanyak satu tetes, lalu diperiksa di bawah mikroskop dengan lensa objektif 100 x, dan
  9. Dicatat dan digambar hasilnya. 
Pembahasan 
Pewarnaan Gram pertama kali dicetuskan oleh ilmuwan Denmark yang bernama Hans Christian Gram untuk membedakan antara pneumococcus dan bakteri Klebsiella pneumonia. Salah satu modifikasi dari pewarnaan ini adalah metode Preston – Morrel dimana digunakan Kristal Violet dan Karbol Fuchsin sebagai zat warna. Selain itu, digunakan juga lugol sebagai pengkompleks zat warna dan mordan serta larutan Aseton Alkohol sebagai decolourizer. Mordan adalah penguat zat warna, sedangkan decolourizer adalah pembilas zat warna, dan khusus pada pewarnaan ini untuk mencuci peptidoglikan bakteri Gram Negatif agar zat warna pertama dapat dilepaskan. Peptidoglikan bakteri Gram Negatif lebih tipis dibandingkan Gram Positif sehingga mudah melepaskan zat warna.


Daftar Pustaka
Marliana, S.Si, Nina; Agustina, A.Md, Rika Sri; 2014; Mikrobiologi; Bogor : SMK – SMAK Bogor

Pewarnaang Gram, Pewarnaan Bakteri, Pewarnaan Positif Bertingkat
Yusuf Noer Arifin

Menyukai kreativitas, pemikiran kritis, dan pemecahan masalah. Untuk menghubungi saya, silakan kunjungi halaman kontak ya!

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung di blog ini. Jika berkenan, mohon tinggalkan komentar dengan bahasa yang santun dan tanpa tautan. Semua komentar selalu dibaca meskipun tak semuanya dibalas. Harap maklum dan terima kasih :)

Previous Post Next Post