Interview di Raksasa FMCG Multinasional Procter & Gamble (P&G)


{tocify}

Halo! Sudah lama sekali rasanya saya tidak berbagi cerita pribadi di blog ini. Maklum saja, kehidupan di dunia nyata cukup banyak menyita waktu sehingga saya jadi jarang update blog.

Pada postingan ini, saya akan berbagi kisah dan pengalaman ketika mengikuti proses seleksi melamar pekerjaan di Procter & Gamble atau yang lebih dikenal sebagai P&G.

P&G merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang fast moving consumer goods (FMCG) yang berkantor pusat di Ohio, Amerika Serikat.

Perusahaan raksasa yang sudah eksis sejak tahun 1837 ini memiliki banyak sekali brand dengan valuasi di atas 1 miliar Dollar seperti:

  • Pantene
  • Gillette
  • Head & Shoulders
  • Olay
  • Oral-B
  • Pampers,
  • Dan masih banyak lagi.

Kumpulan Brand Milik P&G (sumber: Brand Chemistry)

P&G membukukan revenue sebesar 80,2 miliar USD pada 2021, angka yang sangat fantastis dan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu perusahaan FMCG terbesar di dunia. Kompetitor terbesarnya adalah Unilever.

Secara umum, tahap rekrutmen di P&G mengikuti alur berikut:

  1. Application
  2. Assessment
  3. Interview
  4. Offer

Mari kita bahas satu persatu!

Mengenal 4 Tahap Rekrutmen di P&G

1. Application

Tahap application merupakan tahap pendaftaran administratif di website karir P&G sesuai dengan posisi yang ingin dilamar, pengisian data diri, serta pengumpulan dokumen berupa CV (resume), surat lamaran pekerjaan, dan dokumen pendukung lainnya.

Pro-Tips: {alertSuccess}

  • Baca lowongan pekerjaan dengan teliti dan menyeluruh, termasuk nama posisi, lokasi penempatan, deskripsi pekerjaan, serta kualifikasi. Pastikan semuanya telah sesuai.
  • Jangan menunda-nunda proses pendaftaran karena lowongan pekerjaan bisa ditutup kapan saja. Ingat, persaingan pastilah sangat ketat.
  • Buat CV berbahasa Inggris (maksimal dua halaman) dengan format yang mendukung application tracking system (ATS).
  • Selain CV, siapkan juga surat lamaran kerja (cover letter). Tips pembuatannya bisa Googling ya!
  • Pastikan CV menggunakan kata kerja aktif (action verbs) dan metrik yang powerful untuk menjelaskan deskripsi pekerjaan (job desc) dan pencapaian.
  • Jumlah file yang diupload hanya dua buah, masing-masing file berukuran maksimal 5 MB.
  • Format file yang diizinkan adalah Word (.doc, .docx), text (.txt), dan portable document format (.pdf). Saran saya, gunakan file PDF karena tidak bisa diedit.
  • Jika ingin memasukkan banyak dokumen sekaligus (seperti sertifikat), gabungkan semuanya menjadi satu file (termasuk dengan CV) dengan online PDF merge.
  • Pastikan tidak ada kesalahan gramatikal dan typo dalam semua tulisan.

2. Assessment

Tahap ini disebut sebagai P&G Peak Performance Online Assessment. Tujuannya mengukur kemampuan yang tidak bisa dinilai melalui interview. Bisa dibilang ini sama dengan psikotest.

Dan sesuai namanya, assessment dilaksanakan secara online sehingga bisa dikerjakan kapan pun dan dimana pun selama masih dalam batas waktu pengerjaan.

Kandidat akan diberikan tautan menuju halaman tes melalui email. Meskipun halaman tes bisa diakses melalui smartphone dan laptop, saya menyarankan menggunakan laptop karena lebih nyaman.

Terdapat berbagai pertanyaan interaktif untuk menguji logika penalaran, pola matematika, bangun ruang, daya ingat, dan sikap kerja. Tahap assessment membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam.

Hasil tahap assessment akan diumumkan maksimal 30 hari setelah test. Pengumuman diberikan melalui email. Jika tidak ada kabar dalam 30 hari, kandidat tidak lolos ke tahap selanjutnya.

Pro-Tips: {alertSuccess}

  • Pelajari materi dan latihan mengerjakan pertanyaan P&G Peak Performance Online Assessment yang sudah banyak beredar di YouTube.
  • Pastikan badan dalam keadaan sehat dan cukup istirahat sebelum mengerjakan assessment.
  • Gunakan laptop atau komputer yang tidak lemot karena dikhawatirkan mampu menghambat teknis pengerjaan.
  • Berdoa sebelum dan sesudah melakukan tes.
  • Lakukan tes di tempat yang hening, bebas distraksi, nyaman, serta memiliki jaringan internet yang kuat dan stabil.
  • Duduk dengan posisi yang ergonomis dan nyaman sehingga badan tidak mudah pegal.
  • Sediakan air mineral yang cukup di area kerja. Minumlah sesekali agar pikiran tetap fokus, namun jangan sampai terlalu banyak karena dapat membuat ingin ke toilet.
  • Sebisa mungkin jangan makan selama mengerjakan tes karena bisa membuyarkan konsentrasi.
  • Baca pertanyaan dengan teliti. Terdapat fitur memilih bahasa, tetapi belum ada Bahasa Indonesia. Yang paling mendekati adalah Bahasa Melayu, tetapi tidak disarankan karena khawatir ada perbedaan kata atau istilah. Opsi paling aman adalah bahasa Inggris, jadi pastikan sudah familiar membaca teks berbahasa Inggris.
  • Perhatikan alokasi waktu. Jika menemukan pertanyaan yang sulit, jangan ragu untuk berpindah ke pertanyaan selanjutnya. Jangan menghabiskan waktu di sana.

3. Interview

Pada tahap interview di P&G, kita diminta menjawab berbagai pertanyaan seputar kepribadian diri, pengalaman, dan sikap kerja.

Selama 45-60 menit, kita akan "ngobrol" dengan pewawancara (interviewer) yang merupakan karyawan P&G bagian Human Resource (HR) maupun pemimpin dari bidang atau departemen yang kita lamar. Tergantung kondisinya, interview bisa dilakukan secara online maupun offline.

Sebelum dapat dinyatakan lolos ke tahap berikutnya, kandidat biasanya perlu melalui dua sampai tiga kali interview dengan pewawancara yang berbeda-beda.

Interview di P&G tidak hanya bermanfaat untuk pewawancara saja, melainkan juga untuk kita sebagai kandidat.

Dari perspektif pewawancara (interviewer), tahap ini bertujuan menilai kemampuan kandidat dan memprediksi kecocokan kandidat dengan budaya kerja di P&G. Menurut mereka, kecocokan adalah tahap pertama untuk membantu kesuksesan kandidat.

Sedangkan dari perspektif individu yang diwawancara (interviewee), tahap ini bisa dimanfaatkan untuk mengenal lebih dalam tentang seluk-beluk P&G, termasuk budaya kerja perusahaan, detail mengenai pekerjaan yang dilamar, serta tipikal kolega kerja.

Terdapat dua tipikal pertanyaan pada interview di P&G:

1. Pertanyaan standar untuk mengetahui dan menilai pengalaman di masa lalu, seperti:

  • Ceritakan pengalaman Anda ketika bekerja sama dengan kolega kerja!
  • Ceritakan pengalaman Anda ketika membuat sesuatu yang baru!

2. Pertanyaan untuk menilai kemampuan berpikir jika ditempatkan pada suatu kondisi pekerjaan, seperti:

  • Jika Anda diberikan suatu proyek, bagaimana Anda memastikan keberhasilannya?
  • Apa yang akan Anda lakukan jika mengalami konflik dengan kolega kerja?

Pro-Tips: {alertSuccess}

  • Baca kembali CV dan semua dokumen pada proses application. Interviewer akan mengajukan pertanyaan terhadap poin yang mereka anggap menarik. Jadi, pastikan kamu bertanggung jawab atas isi CV-mu ya!
  • Kumpulkan sebanyak-banyaknya contoh pertanyaan interview (silakan Googling) dan siapkan jawabannya dalam bahasa Inggris. Jangan lupa latihan!
  • Jawaban harus sistematis dan mudah dipahami. Gunakan kerangka jawaban berupa situation, task, action, dan result (STAR).
  • Ceritakan pengalaman terbaik. Tidak melulu dari pekerjaan sebelumnya, bisa juga pengalaman lain seperti kehidupan kampus, volunteering, organisasi, komunitas, kompetisi, konferensi, penelitian, hingga pengabdian masyarakat.

Panduan resmi interview di P&G (sumber: website P&G)

4. Offer

Tahap terakhir dalam proses rekrutmen P&G adalah offering! Jika berhasil sampai ke tahap ini, artinya kandidat sudah 90% mendapatkan pekerjaan di P&G.

Sisa 10%-nya tergantung keputusan kandidat itu sendiri, apakah memutuskan menerima atau menolak tawaran pekerjaan tersebut.

Pada tahap offering, biasanya rekruter akan menjelaskan berbagai informasi spesifik yang tidak bisa diberitahukan pada tahap sebelumnya seperti gaji pokok, tunjangan, asuransi, dan berbagai program benefit dan insentif lainnya.

Pengalamanku Mengikuti Seleksi Rekrutmen di P&G Indonesia

Ketika memasuki tahun terakhir kuliah, saya mulai mempersiapkan kehidupan pasca kampus.

Saya memulainya dengan mencari tahu berbagai jenis pekerjaan, bidang, dan perusahaan agar saya memiliki career path yang sesuai dengan minat dan kemampuan saya ketika lulus nanti.

Saya pernah mengikuti suatu webinar dengan pemateri salah seorang petinggi P&G Indonesia dan beliau menyampaikan bahwa P&G mampu memenuhi semua ekspektasi karirnya baik aspek capacity building, culture, dan compensation.

Saya pun memasukkan P&G sebagai salah satu perusahaan incaran. Sebagai salah satu ikhtiar, saya mendaftar P&G Internship pada bidang supply chain serta mengikuti kompetisi P&G CEO Challenge.

Namun sayangnya, saya belum berhasil meraih keduanya.

Ketika sedang mencari pekerjaan full time pada penghujung tahun 2021, saya menemukan lowongan pekerjaan Product Supply Manager di P&G Indonesia. Special thanks to LinkedIn Job!

Ketika membaca kualifikasinya, saya terkejut bukan main! Lowongan tersebut mempersyaratkan pengalaman 0-2 tahun, alias bisa dilamar oleh fresh graduate! Menarik sekali, bukan?

Wah, jarang banget ada yang begini nih! Biasanya fresh graduate "hanya" kebagian jatah berupa lowongan Management Trainee (MT) saja. Tanpa menunggu lagi, saya langsung mendaftar.

Saya mengerahkan seluruh kemampuan untuk mempersiapkan CV terbaik. Saya benar-benar memanfaatkan dua halaman CV tersebut untuk menjelaskan berbagai pencapaian dan hal positif.

Tak lupa saya juga memperhatikan hal-hal yang sering dianggap sepele, seperti tata bahasa dan penulisan, layout, dan formatting.

Setelah melakukan pendaftaran di website karir P&G, saya lanjut ke tahap assessment.

Email undangan mengikuti P&G Online Assessment (sumber: dokumen pribadi)

Sebelum mengerjakannya, saya belajar dan berlatih tipikal soal P&G Online Assessment melalui YouTube.

Saya sengaja menyediakan waktu selama satu hari khusus untuk menonton dan mempelajari video itu berkali-kali dan memutuskan mengerjakan tes assessment di hari berikutnya.

Saya pun mengerjakan assessment di pagi hari dengan tujuan agar tingkat konsentrasi dan ketajaman berpikir sedang ada pada puncaknya.

Setelah menunggu beberapa hari, Alhamdulillah saya dinyatakan lolos ke tahap interview pertama.

Email undangan mengikuti interview tahap pertama di P&G (sumber: dokumen pribadi)

Saya ingat betul saat itu sedang asyik bermain game dengan teman. Saya iseng mengecek email dan ternyata mendapat undangan untuk interview yang dikirim oleh tim rekruter P&G Indonesia dan Asia Pasifik (APAC). Seketika itu juga saya langsung menyudahi permainan, hahaha.

Di dalam email tersebut, tercantum nama interviewer. Saya mencari nama tersebut di LinkedIn untuk mempelajari profilnya.

Ternyata beliau adalah Director of Purchasing di P&G Indonesia, sudah berkarir di P&G selama belasan tahun, dan merupakan alumni National University of Singapore (NUS). Wow!

Dan tibalah hari yang paling ditunggu-tunggu, yaitu interview! Interview dimulai pukul 09.00 WIB secara virtual melalui platform Microsoft Team.

Tidak seperti Zoom yang relatif ringan, Microsoft Team tergolong sangat berat untuk laptop dengan spesifikasi menengah ke bawah!

Saya beberapa kali mengalami lagging dan berkali-kali harus meminta maaf, huhuhu. So, pastikan laptop yang digunakan memiliki performa yang bagus ya!

Interview berlangsung dalam full bahasa Inggris selama lebih dari satu jam. Pertanyaan awal-awal masih sangat umum, seperti:

Perkenalkan diri Anda!

Mengapa Anda melamar posisi ini?

Ceritakan bagaimana Anda mengalami konflik ketika bekerja dengan tim!

Hampir semua pertanyaan bisa saya jawab dengan lancar, mengingat saya sudah mempersiapkan jawabannya dan berlatih secara konsisten.

Namun, terdapat satu pertanyaan yang sangat mengejutkan. Pertanyaan tersebut adalah:

Ceritakan pengalaman Anda ketika menyederhanakan suatu hal!

Saya telah melalui puluhan interview, dan pertanyaan ini baru pertama kali saya dapatkan ketika wawancara dengan P&G!

Waktu itu saya ngga bisa menjawab pertanyaan ini dengan maksimal. Jawabnya terbata-bata dan terlalu banyak filler words, karena belum kepikiran mau memberikan cerita yang mana. Alhasil performa interview saya kurang maksimal, salah satunya karena pertanyaan ini.

Setelah semua pertanyaan selesai, interviewer memberikan informasi bahwa hasilnya akan diumumkan maksimal 30 hari. Jika tidak ada kabar, artinya saya dipastikan tidak lolos.

Hari demi hari, minggu demi minggu, hingga akhirnya satu bulan lebih, saya tetap menanti kabar baik.

Jujur saya juga tidak banyak berharap karena menyadari performa interview yang kurang maksimal. Akhirnya, saya mendapatkan email meskipun berisi penolakan, hahaha.

Email hasil interview di P&G (sumber: dokumen pribadi)

Kesimpulan

Interview di perusahaan multinasional bonafide sekelas P&G membutuhkan persiapan ekstra. Kita dituntut untuk mampu memprediksi pertanyaan paling out of the box sekalipun. Pertanyaan interview standar tidaklah berlaku di sana.

Meskipun saya belum berhasil diterima bekerja di P&G, banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan selama proses rekrutmen seperti kemampuan berimprovisasi, berpikir taktis, dan tetap tenang di bawah tekanan.

Saya sangat bersyukur bisa sampai di tahap interview ini, mengingat P&G adalah perusahaan berkaliber global yang menjadi salah satu kiblat bisnis FMCG.

Pengalaman dan mental yang terbangun atas kegagalan yang bertubi-tubi tersebut memiliki banyak sekali hikmah dan pembelajaran.

Semuanya sangat berperan dalam membentuk diri saya sehingga akhirnya dapat berlabuh di perusahaan flavour dan fragrance terbesar di dunia, yang belakangan saya ketahui sebagai supplier dari berbagai perusahaan FMCG raksasa, termasuk P&G.

Yusuf Noer Arifin

Menyukai kreativitas, pemikiran kritis, dan pemecahan masalah. Untuk menghubungi saya, silakan kunjungi halaman kontak ya!

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung di blog ini. Jika berkenan, mohon tinggalkan komentar dengan bahasa yang santun dan tanpa tautan. Semua komentar selalu dibaca meskipun tak semuanya dibalas. Harap maklum dan terima kasih :)

Previous Post Next Post