Berani Jadi #ContentCreator Sejati dengan ASUS S14 S433



“Duhhh laptopp, kok export gambar doang lemot banget yaaa. Buruan dooong, takut telat nihhh”, ujarku sambil panik-panik bombay karena dikejar deadline sebuah lomba blog pada pukul 23.59. Jarum jam di ruang tengah sudah menunjukkan angka 23.55.

“Yahhh kok tiba-tiba crashhh gini sihh, mana harus di-restart pula…”.

… Akhirnya fix terlambat submit dan gagal boyong kemenangan (again).

***

Menulis dan blogging merupakan salah satu hobi saya sejak akhir masa putih biru. Dengan bermodalkan uang 2500 rupiah per jam, sesekali saya datang ke warnet untuk menyalurkan hobi yang satu ini. Iseng-iseng, buah pikiran saat itu rutin diposting ke blog pribadi.

Tujuannya? Siapa tahu ada orang yang mau baca tulisan saya, hehehe.

Masih saya ingat betul, waktu itu pilihan platform jatuh kepada mywapblog yang sedang naik daun. Keunggulannya karena mudah diakses lewat browser handphone Java. Maklum deh, komputer saja masih tergolong barang mewah, apalagi laptop. Hanya golongan “sultan” yang sudah punya akses ke barang-barang tersebut, hehehe.

Memasuki masa SMA, saya masih melanjutkan “keisengan” ini. Bedanya sejak saat ini jadi lebih serius. Saya memutuskan untuk pindah ke Blogger karena saya rasa fiturnya akan lebih baik, secara ini kan empunya si mbah Google.

Di masa SMA juga saya pertama kali menemukan seorang kawan yang sama-sama punya hobi ngeblog. Wah senangnya! Kami jadi lebih akrab karena terbiasa ngobrol panjang lebar tentang dunia blogging di sela-sela waktu istirahat. Saat itu bisa dibilang pertama kalinya saya merasakan obrolan “satu frekuensi” yang begitu menarik. Bukan apa-apa, sangat jarang sekali menemukan teman yang menggeluti dunia blogging dan tulis menulis, bahkan hingga saya berkuliah seperti sekarang.

Dari kawan SMA tersebut, ternyata saya melewatkan sebuah fakta menarik yang bisa membuat siapapun lebih termotivasi dalam membangun sebuah blog. Ya, saya baru tahu kalau blog bisa dijadikan sebagai sumber income, tergantung seberapa ulet dan piawai sang bloggernya.


Sebagaimana diceritakan di atas, motivasi awal saya menekuni dunia blogging hanya sebatas sebagai wadah menyalurkan hobi. Selain itu, saya merasakan kepuasan tersendiri jika hasil karya saya bisa dinikmati apalagi sampai bermanfaat bagi orang lain. Tok, tidak lebih dari itu.

Setelah mengetahui blog bisa menjadi sumber penghasilan, saya semakin mantap dan berkomitmen untuk terus ngeblog. Seperti kata quotes bijak, bahwa:

Pekerjaan terbaik adalah hobi atau sesuatu yang disenangi.

Saya semakin mencari tahu beragam cara untuk memonetisasi sebuah blog. Mesin pencari diubek-ubek, artikel demi artikel dilahap habis. Dari sana saya menemukan fakta bahwa ternyata banyak sekali sumber penghasilan bagi seorang blogger. Di antara sekian banyak cara, Google Adsense adalah salah satu primadona bagi kebanyakan blogger.

Sebagai seorang pemula, saya pun sangat tertarik agar blog ini diterima Adsense. Rutin update artikel, belajar SEO, hingga melakukan promosi konten adalah beberapa hal yang saya lakukan. Akhirnya ketika pageview berhasil menembus angka sekitar 1000 PV per hari, saya coba daftarkan dan ternyata diterima.

Senang? Bangettt!

Dengan traffic sekecil itu saja, blog ini bisa mendulang sekitar 1 dollar per hari. Secara teori, gajian 100 dollar dari mbah Google bisa dinikmati setiap 3 bulan sekali. Sekarang? Rasanya CPC Adsense untuk blog Indo relatif kian melandai.

Dari pencapaian ini, saya semakin percaya bahwa seorang blogger yang sukses juga mampu menggapai kondisi ekonomi yang orang damba-dambakan: financial freedom. Kondisi ini memungkinkan seseorang sudah tidak perlu bekerja lagi demi menyambung hidup dan memenuhi segala kebutuhannya.

Caranya bagaimana? Yaitu memiliki sumber penghasilan pasif yang lebih besar dibandingkan semua kebutuhannya. Bagi seorang blogger, Adsense adalah salah satu jalannya.

No more working from office,
No more leaving home before sunrise,
No more coming home after sunset,
No more traffic jump and stressful Monday.

Namun hal tersebut tentu tidak mudah untuk diwujudkan, sangat banyak hambatan dan tantangannya. Termasuk terjadi pada saya.

Gajian rutin 3 bulan sekali dari mbah Google pun pupus ditelan harapan. Baru dua minggu menghasilkan pundi-pundi Rupiah, sepucuk surat mendarat di alamat email saya. Yap, akun Adsense saya dibanned karena terindikasi aktivitas mencurigakan.

Wong saya ndak pernah klik iklan sendiri! Usut punya usut, teman saya itu yang iseng mengklik iklan di blog saya. Katanya biar penghasilannya besar, wkwkwk.

Oke, saya memang kecewa karena banned. Banget.

Tapi putus asa? Big NO! Saya tetap rutin menulis, walaupun motivasinya bukan untuk penghasilan dari Adsense.

Suatu hari di media sosial, saya kenalan dengan beberapa blogger yang sering mengikuti lomba blog. Berkali-kali ikut lomba blog, berkali-kali pun menang. Saya amati dan pelajari tulisannya, ternyata memang oke punya. Tulisannya bisa dibilang seperti sedang berjualan, namun halus.

Belakangan saya tahu bahwa teknik penulisan seperti itulah yang dinamakan copywriting.

Nah dari sana saya memberanikan diri untuk ikut lomba blog. Tujuannya untuk melatih skill dalam copywriting, secara skill ini sangat diperlukan bagi seorang blogger. Yap, secara tidak langsung seorang blogger juga tergolong internet marketer bagi karya-karyanya bukan?

Dalam beberapa kali percobaan mengikuti lomba blog, lebih banyak yang berakhir sebagai kekalahan dibandingkan kemenangan. No problem, the winner is actually the looser who tries once more time.

Sependek pengalaman tersebut, saya menyadari ada banyak faktor yang menentukan kemenangan lomba blog.

1

Keunikan Tulisan




Being different is better than just being good.

Ketika seseorang sibuk memperbagus karyanya, di saat itu pula ada banyak orang di luar sana yang melakukan hal demikian. Akibatnya, semua karya yang masuk ke tangan juri hanya sampai pada level “bagus” saja.

Apakah menjadi bagus itu salah? Tunggu, bukan itu maksud saya.

Tentu saja semua pemenang lomba blog pasti menghasilkan karya yang bagus. Namun bagus saja tidak cukup. Dengan menyajikan karya yang berbeda dari peserta lain akan membuat juri tersadar dengan eksistensi karyamu. Artinya, peluang kemenangan akan semakin tinggi.

Karya yang bagus tidak akan dianggap bagus jika orang lain tidak menyadari bahwa karya tersebut sebenarnya bagus.
  
So, being different is also important!

Lantas aspek apa saja yang bisa dibuat menjadi unik dan berbeda?

Semuanya bisa kok. Mulai dari topik utama, sudut pandang, cara menuangkan gagasan, hingga gaya pemilihan diksi dan perangkaian kalimat per kalimat.

2

Elemen Ciamik




Menurut hasil penelitian, kaum milenial lebih tidak suka membaca dibandingkan generasi sebelumnya. Bukankah itu kabar buruk bagi seorang blogger?

Namun, ada saja cara untuk mengantisipasinya. Salah satunya dengan menyajikan karya yang atraktif dengan menghadirkan gambar visualisasi, video, serta template blog yang menarik perhatian.

Apalagi di zaman sekarang, sudah banyak website penyedia gambar, grafis, dan video gratis di internet seperti Pixabay, Freepik, Vecteezy, Pexels, dan sebagainya. Namun jangan lupakan aturan mainnya ya: sertakan tautan aktif ke website tersebut.

Kehadiran elemen ciamik tersebut diharapkan mampu menyita perhatian pengunjung sehingga betah berlama-lama di blog kita. Selain itu, dewan juri juga akan memberikan penilaian lebih terhadap karya-karya yang dibuat dengan effort lebih. Ingat, no pain = no gain.

3

Sesuai dengan S&K




Tulisan sudah mantap, elemen pendukung tak kalah ciamik. Ketika menengok karya pemenang, rasanya tidak lebih baik dari milik kita. Namun kok masih kalah?

Coba telisik lebih detail, jangan-jangan ada syarat dan ketentuan yang terlewat.

Biasanya, panitia lomba blog membuat beberapa aturan yang harus dipatuhi peserta seperti batas pengumpulan, jumlah kata, share ke media sosial tertentu, dan sebagainya. Pastikan bahwa kamu menaati semua aturan itu.

Satu lagi: jika ada hal yang kurang jelas, jangan ragu untuk bertanya ke pihak penyelenggara ya!

4

Alat Tempur




Ibarat perang sungguhan, lomba blog juga membutuhkan “alat tempur” yang tidak main-main. Akses terhadap laptop yang mumpuni bisa menjadi faktor kunci kemenangan seseorang, terlebih lagi jika mendekati deadline pengumpulan.

Semua poin sebelumnya, meskipun sudah dipersiapkan seapik mungkin, pada akhirnya tidak akan berguna jika pengumpulannya terlambat walau satu detik pun. Oleh karena itu, faktor internal seperti leptop ini harus diperhatikan dengan matang.

Apalagi blogger zaman sekarang tak melulu bicara tentang tulisan saja. Ruang lingkup blogger sudah menembus batasan yang lebih luas termasuk penyisipan gambar ilustrasi, infografis, hingga video pendukung di sela-sela artikelnya.

Yup, seorang blogger adalah bagian dari content creator secara holistik.

Seorang content creator sejati, termasuk blogger, sudah sepatutnya menyadari pentingnya spesifikasi laptop seolah dokter menempatkan stetoskopnya, tukang emas merawat timbangannya, dan supir mengecek kendaraannya.

ASUS, Brand Raksasa Penguasa Pangsa Pasar Laptop di Indonesia


ASUS lagi, ASUS lagi. Di antara banyak brand laptop, mengapa brand ini selalu lebih sering terdengar? Bahkan berdasarkan pengamatan saya pribadi, mayoritas kawan-kawan di kampus juga menggunakan laptop merk ASUS dalam menemani rutinitas hariannya sebagai mahasiswa.

Tahukah kamu, bahwa hasil pengamatan saya yang “kecil-kecilan” itu ternyata sesuai dengan lingkup nasional. Perusahaan multinasional asal Taiwan itu bahkan mengklaim telah menguasai pasar laptop dan notebook di Indonesia selama 7 tahun berturut-turut.

Market sharenya, jangan ditanya! ASUS Indonesia berhasil meraup 42% konsumen notebook dan 60% konsumen gaming, sebuah angka yang benar-benar fantastis. Berkat pencapaian tersebut, ASUS dinobatkan sebagai penerima Top Brand Award 2018 kategori laptop dengan Top Brand Index (TBI) sebesar 23,6%.

Tentu kita bertanya-tanya, apa sih rahasia di balik kesuksesan ASUS dalam membangun citra dan menguasai pangsa pasar begitu massif? Setidaknya ada 5 alasan utama di balik kesuksesan tersebut.

1

Spektrum Luas




Perbedaan usia, pekerjaan, penghasilan, serta kebutuhan konsumen sangat menentukan preferensi laptop yang ingin dibeli. Guna menjawab tantangan tersebut, ASUS menghadirkan berbagai laptop dengan spektrum yang luas, mulai dari yang compact hingga berspesifikasi tinggi.

    • Ada seri FX, TUF, atau ROG yang gahar untuk memuaskan hasrat para pecinta game berat dengan grafis memukau,
    • Atau seri VivoBook yang cocok diajak multitasking, editing, dan komputasi menengah ke atas, 
    • Bisa juga ZenBook yang mumpuni untuk pekerjaan berat namun tetap elegan, 
    • Butuh yang compact, minimalis, namun tetap produktif? Tenang, ada seri EeeBook kok! 
    • Mau yang unik? Ada juga TransBook yang bisa dioperasikan sebagai tablet lho!

    2

    Kualitas Oke Punya




    Bicara kualitas, laptop merk ASUS rasanya sudah tidak perlu diragukan lagi. Pasalnya ASUS menerapkan sistem quality control yang sangat ketat sebelum produk dilepas ke pasaran.

    Pengujian fisik yang ekstrem meliputi tes guncangan, tes tekanan, tes kebisingan, tes temperatur, dan tes jatuh mampu menjadi indikator yang nyata dan representatif bagi kualitas dan ketahanan produk ASUS.

    3

    Value for Money




    ASUS menerapkan strategi yang cukup menonjol dalam menyajikan produk laptopnya: value for money yang sangat berani.

    Tentu saja harga setiap produk tidak sama, apalagi jika berbeda merk. Jika dicermati, produk ASUS cenderung menawarkan spesifikasi, desain, atau hal lainnya yang lebih baik dibandingkan produk kompetitor dalam kelas dan harga yang relatif sama.

    Dengan demikian, konsumen bisa mendapatkan value yang lebih banyak dengan membali produk ASUS.

    Tentu saja hal ini sangat bagus untuk penguatan branding jangka panjang.

    4

    Layanan Purna Jual




    Pembelian tidak berakhir begitu saja setelah barang sukses berpindah ke tangan konsumen, justru lebih dari itu.

    Layanan ASUS terhadap konsumen masih berlanjut dalam bentuk garansi global selama 2 tahun untuk produk laptop. Bukankah terdengar bagus, mengingat angka ini 2 kali lipat lebih banyak dibandingkan produsen laptop lain yang umumnya hanya menyediakan 1 tahun garansi?

    5

    Servis Resmi




    Kabar baiknya, ASUS Indonesia telah menyediakan tempat servis resmi bagi pelanggan setianya. Tak hanya di pulau Jawa, tempat servis resmi ASUS Indonesia sudah menjangkau 151 kota di berbagai pulau sehingga sudah mencakup seluruh pelosok negeri.

    ASUS Vivobook S14 S433, Dare to Be the Real #ContentCreator

    Pekerjaan sebagai seorang blogger dan content creator menuntut kita untuk selalu aware terhadap alat tempur yang digunakan. Salah dalam memilih gear akan mempersulit pekerjaan, menyita waktu dan tenaga ekstra, bahkan membuat target pengerjaan menjadi molor.

    Tentu saja, tidak semua laptop cocok dijadikan sahabat bagi content creator. Jika berkesempatan memilih dari sekian banyak opsi laptop di luar sana, saya sangat tertarik menjadikan ASUS VivoBook S14 S433 sebagai partner dalam menekuni pekerjaan saya.


    Salah satu sisi baik pekerjaan ini adalah fleksibilitas yang tinggi. Jika bosan kerja di rumah, saya tinggal mengendarai sepeda motor kesayangan dan meluncur ke tempat yang cozy untuk sekadar beralih suasana sambil tetap produktif mengerjakan projek blog.

    Menariknya, ASUS Vivobook S14 S433 merupakan varian VivoBook paling trendy dan mendukung penampilan penggunanya yang memiliki mobilitas tinggi. Laptop berbobot 1,4 kg ini hadir dengan desain yang tipis dan ramping, namun tetap memiliki layar 14 inch beresolusi Full HD. Bodinya terbuat dari logam yang diberi tekstur serta memiliki tepian diamond cut yang elegan dan mempermudah membuka tutupnya.

    Desain ciamik ini dipadukan dengan pilihan warna yang beragam untuk menunjang style penggunanya.

    • Gaia Green yang terkesan alami, adaptif, dan terbuka, 
    • Resolute Red yang mencolok, berani, dan enerjik,
    • Dreamy silver yang menggambarkan keteguhan, keberanian bermimpi, dan kebanggaan, atau
    • Indie black yang mewakili independensi, tanggung jawab, dan kepemimpinan


    Dari segi jeroannya, ini yang menarik. ASUS VivoBook S14 S433 telah dibenamkan Intel Core i7 Generasi 10, 8 GB RAM yang bisa diupgrade hingga 16 GB, NVIDIA MX250, dan PCle SSD berkapasitas 512 GB. Keempat jeroan ini sudah sangat powerful untuk menunjang rutinitas sebagai content creator yang tidak jauh dari penggunaan software ringan hingga berat sekali pun.


    Data pengguna dijamin dengan keberadaan fitur premium berupa fingerprint dan Windows Hello untuk login secara aman namun tetap mudah.
    Fitur Premium: Finger Print

    Oh iya, ternyata Intel Core i7 Generasi 10 yang dibenamkan tersebut memiliki fitur hemat daya lho! Dan jika dikombinasikan dengan teknologi fast charging-nya (60% full dalam 49 menit) akan membuat baterai laptop ini awet dipakai dan tenang untuk dibawa jalan seharian.

    Sebagai blogger yang masih memiliki rutinitas offline, terkadang saya bisa mendapatkan ide tulisan di mana pun, termasuk di tempat yang tidak memungkinkan untuk mengetik. Minimnya pencahayaan kerap membuat saya kesulitan untuk mengetik dan terpaksa menundanya hingga berpindah ke tempat yang lebih terang.

    Ternyata, ASUS VivoBook S14 S433 sudah dilengkapi dengan backlit keyboard yang memudahkan mengetik di ruangan yang gelap sekali pun. Keyboard berukuran penuh tersebut juga tahan air sehingga memberikan keamanan serta pengalaman mengetik yang nyaman. Uniknya, tombol enter sengaja diberikan aksen warna kuning spesial yang diberi nama Yellow Gen-Z.
    Backlit Keyboard + Yellow Gen-Z

    Bagi seorang content creator yang sibuk dengan editing video, keberadaan speaker detail dan layar berwarna akurat milik VivoBook S14 S433 akan sangat membantu pekerjaan. Keduanya juga mengoptimalkan pengalaman hiburan digital seperti gaming, menonton, dan multimedia.

    Dan yang terpenting, para content creator tak perlu khawatir dalam mengunggah karyanya karena konektivitas WiFi yang disematkan sudah mengadopsi teknologi Intel WiFi 6 (802.11 ax) yang super cepat. Tercatat WiFi 6 ini lebih cepat hingga 3 kali lipat dibandingkan WiFi 5 lho!

    Buat kamu yang penasaran, berikut adalah spesifikasi utuh dari ASUS VivoBook S14S433.


    Kamu juga bisa menonton video ulasan berikut yang dibuat oleh channel YouTube JagatReview.


    Selanjutnya Ngapain?

    Setelah mengupas tuntas semua kelebihan VivoBook S14 S433, saya benar-benar tertarik memilikinya (semoga ada rejekinya, Aamiin). Tentu saja, saya sudah menyiapkan daftar kegiatan yang akan dilakukan dengan laptop ini seandainya saya punya.

    1

    Motion Graphics




    Editing video “asli” memang menarik, tetapi tentu saja motion graphics lebih menarik bagi pecinta flat design seperti saya.

    Motion graphics, atau yang biasa orang sebut sebagai video animasi, adalah bentuk penyajian konten video yang banyak diminati oleh generasi muda karena tampilannya yang kreatif, minimalis, namun tetap kaya warna.

    Pembuatan video jenis ini tentu saja membutuhkan effort yang besar, karena harus menyiapkan vektornya dulu baru dilanjutkan dengan editing animasi. Hanya laptop berspesifikasi menengah ke atas yang bisa digunakan untuk mengoperasikan software-nya, tentu saja ASUS VivoBook S14 S433 sudah lebih dari cukup.

    Salah satu channel YouTube yang menginspirasi saya dalam motion graphics adalah Kurzgesagt – In a Nutshell. Ilmu dan topik-topik seputar pendidikan sudah seharusnya disajikan dengan cara yang menarik dan menyenangkan seperti itu.

    2

    WordPress




    Sebagai seseorang yang ingin menekuni dunia blogging, saya sangat tertarik mendalami WordPress Self Hosted (WP-SH). Pasalnya fitur yang ditawarkan jauh lebih lengkap dibandingkan platform mana pun, mulai dari theme, plugin, hingga SEO.

    Sebenarnya WordPress Self Hosted bukanlah sesuatu yang berat. Cukup dengan menginstall browser saja, kita sudah bisa mengutak-atik dengan bebas. Namun bagi pengguna laptop spesifikasi rendah seperti saya, membuka browser saja sudah menjadi hal yang membuat saya harus mengelus dada.

    Lagi-lagi, masalah ini akan terselesaikan jika ASUS VivoBook S14 S433 ada di genggaman.

    3

    #ContentCreator




    Dengan memiliki ASUS VivoBook S14 S433, setidaknya semua ranah content creator bisa dijajaki. Apapun itu, bisa! Asalkan ada kemauan untuk belajar, belajar, dan belajar lagi.

    Setidaknya saya tidak perlu repot mengelus dada karena laptop tiba-tiba crash saat mengedit vektor. Juga tidak perlu banyak pertimbangan untuk meng-install software untuk editing. Tinggal kuatkan tekad, luangkan waktu, lalu banyak berdoa. Bukan tidak mungkin semua aset digital tersebut (baca: blog, channel YouTube, jasa desain) bisa menjadi sumber pundi-pundi Rupiah tambahan.

    Sebagaimana sudah saya singgung, menjadi content creator adalah salah satu jalan mencapai financial freedom dan anti bermacet-macet ria (baca: kerja di rumah).

    Wait, Ternyata Ada Bonus!

    Demi mendukung style generasi muda, ASUS turut menghadirkan 10 stiker eksklusif dan kreatif yang bisa ditempel di bagian belakang laptop. Desainnya yang unik benar-benar bisa menunjang penampilan dan gayamu!

    Special thanks to kang Muchlis Fachri alias Muklay untuk desainnya!


    Penutup…


    Begitulah sedikit celoteh saya mengenai dunia blogging, content creation, hingga laptop yang bisa memenuhi semua kebutuhan tersebut.

    Dunia pekerjaan kreatif memang menuntut kita untuk berpikir out of the box, namun percayalah itu saja belum cukup tanpa alat tempur yang tangguh. Tentu saja setelah membaca tulisan di atas, kamu jadi tahu kan laptop apa yang cocok? Aku sih jelas yes, kalau ada rejekinya, hehe.

    Artikel ini diikutsertakan dalam lomba Blog ASUS VivoBook S14 S433 – Dare to be You yang diadakan oleh ASUS Indonesia dan Keluarga Biru.

    Referensi Tulisan


    Sumber Gambar

    Yusuf Noer Arifin

    Menyukai kreativitas, pemikiran kritis, dan pemecahan masalah. Untuk menghubungi saya, silakan kunjungi halaman kontak ya!

    1 Comments

    Terima kasih sudah berkunjung di blog ini. Jika berkenan, mohon tinggalkan komentar dengan bahasa yang santun dan tanpa tautan. Semua komentar selalu dibaca meskipun tak semuanya dibalas. Harap maklum dan terima kasih :)

    Previous Post Next Post